Kurang Beruntung Memilih PO. Sumber Alam

Bus Sumber Alam Kala Senja

Kejadian berawal saat kami berempat yakni gue, Fajar, Chely dan Vickyantoro akan berlibur ke Jogja. Berikut kronologi tentang kurang beruntungnya kami.

Hari itu adalah Senin
atau tiga hari sebelum pemberangkatan, gue dan Chely pergi membeli tiket Bus PO. Prayogo di agen Kalimalang Jakarta Timur. Bus itu merupakan sebagian kecil dari bus yang tersisa jurusan Jakarta-Jogja dan merupakan rekomendasi gue karena sebelumnya gue pernah menaikinya saat mudik ke Jogja.

Setelah memesan bus tersebut selang dua hari kemudian tepat pada hari rabu sore kami dihubungi oleh agen tempat kami membeli tiket bahwa Bus yang kami pesan mengalami masalah pada toiletnya. Maka kami pun mengkonfirmasi dengan mendatangi agen tersebut dan bermaksud membatalkan pembelian tiket. Selanjutnya kami pergi ke terminal Rawamangun untuk membeli tiket bus lainnya dengan banyak pilihan. sebenarnya hal ini tidak gue rekomendasikan karena jarak dari tempat kami di Jatibening Bekasi ke terminal Rawamangun cukup jauh. Namun karena teman-teman menginginkan bus yang bagus dan nyaman maka gue aminkan saja keinginannya. Singkatnya kami mendapatkan bus dengan harga standar. Bus itu pernah gue dengar sebelumnya namun untuk kenyamanan bus itu gue belum bisa jamin justru firasatku sedikit kurang nyaman.

Kamis pun tiba, dan tepat pada jam empat kami sudah berada di terminal Rawamangun menunggu Bus. Sore itu hujan yang tidak terlalu lebat. Kami pandangi bus yang akan kami tumpangi dari kejauhan. Terbaca jelas di sana "Sumber Alam" nama bus itu. Kusam, kotor, warna cat yang sudah memudar, ada kaca yang pecah, dempulan yang masih tampak, sebagian bodi retak. Namun sayang gue tak bisa abadikan fotonya karena hujan

Setelah masuk di dalamnya dan waoowww... Tidak wangi, jok yang sudah kusam, interiornya sudah banyak yang kropos, dan bagian atap yang memancurkan air hujan.

"Busyeettt...bus apaan nih??" cela si Fajar. Gue hanya ketawa menghibur diri dari kekecewaan.

Nih penampakan busnya dari dalam.

Gambar di atas sambil diiringi teriakan penumpang lain yang joknya sudah basah karena bocor. dan air pun sudah mengalir di lantai bus. Benar-benar pengalaman konyol bersama bis ini. Semua penumpang mengumpat perihal bus ini. "Ini yang terakhir dan nggak lagi-lagi naik bis ini" jamak kami meneriakkan.

Gue termasuk orang yang sangat marah dan kecewa karena mendapat barang yang tidak sesuai. Sebenarnya mungkin masih ada bis lain yang masih layak, namun ini adalah kesalahan terbesar PO. Sumber Alam dengan pelayanan yang tidak bisa diterima oleh konsumen. Gue tidak tahu ini kesalahan yang keberapa kalinya namun yang pasti setelah ini sebagian konsumen termasuk kami tidak mempercayainya lagi.

Kekecewaan itu belum berhenti sampai di situ. Hingga perjalanan yang sangat lambat dikarenakan single sopir, berhenti di Rumah makan yang tidak enak dan dengan pelayanan sekedarnya.
Alhasil perjalanan Jakarta-Jogja ditempuh dengan 17 jam. Padahal waktu normal maksimal adalah 12 jam.

Ini penampakan busnya yang gue ambil dari laman Google

Intinya, jika perusahaan itu ingin terus maju dan menjadi prioritas konsumen maka layani konsumen dengan sebaik-baiknya berikan kenyaman dan jangan pernah dikecewakan. Semoga PO. Sumber Alam dapat belajar dari pengalaman buruk ini.