Thursday 13 May 2021

1.    Salam

2.    Takbir 9x

3.    Tahmid

4.    Syahadat

5.    Sholawat

6.    Wasiat

7.    Baca quran

 

Masyiral muslimin...

Ramadhan telah berlalu, ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh pengampunan, bulan yang mulia, bulan yang slalu kita tunggu2 kehadirannya, bulan diturunkannya Alqur’an kitabullah yang menjadi pedoman kita.

Sebulan penuh kita melewatinya. Momentum yang telah kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah. Untuk bertaubat, untuk memohon ampunan, untuk melakukan segala macam amalan yang kita tahu semua akan dilipat gandakan di bulan itu.

Lantas, kehadiran kita di tempat ini adalah untuk merayakan hari raya kemenangan setelah digembleng sebulan lamanya. Kemenangan yang harus kita syukuri. Kemenangan yang harus kita rayakan dengan penuh rasa bahagia. Sebagaimana rasulullah mencontohkan rasa gembiranya dalam menyambut hari raya idul fitri seperti hari ini.

Kemenangan dalam hal ini adalah bermakna bahwa kita kembali disucikan oleh Allah, dibersihkan dari segala macam dosa, kesalahan, keburukan, kejelekan sesuai sabda rasul bahwa “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Maka berbukalah, gemakan takbir, tahlil, tahmid untuk memuji Allah atas kemenangan ini.

Takbir,tahlil, tahmid .....

Masyiral muslimin...

Memaknai kemenangan ini juga tidak perlu euforia berlebih yang justru jauh dari syariat dan malah tidak sesuai dengan esensi idul fitri itu sendiri. Kemenangan itu ditandai dengan bertambahnya rasa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Tetap istiqomah atas peribadatan-peribadatan selama ramadhan, dan tentu menjadi hamba yang lebih baik lagi. Maka kesemuanya akan terlihat menangnya saat setelah bulan ramadhan.

Lihat saja saat bulan ramadhan kita dapat berpuasa wajib penuh selama sebulan, apakah setelah itu kita masih akan tetap mampu menjalankan puasa sunah di hari-hari biasa?

Saat bulan ramadhan kita berupaya untuk selalu sholat berjamaah di masjid dan juga melaksanakan sholat malam tarawih, apakah setelah ramadhan kita masih tetap konsisten untuk tetap melaksanakan itu?

Lihat pula di saat bulan ramadhan kita sanggup menghatamkan alqur’an sebanyak satu dua tiga kali, lalu apakah setelah ramadhan berakhir, apakah kita masih bisa konsisten membaca alqur’an?

Begitupun amalan-amalan lain yang sering kita lakukan selama ramadhan, apakah masih bisa kita pertahankan di hari-hari yang lain.

Jika memang iya, maka inilah yang disebut kemenangan.

Masyiral muslimin...

Kita patut bersyukur, sampai detik ini kita masih diberikan kesehatan, diberikan panjang umur, diberikan rasa kenyang, walaupun di tengah musibah pandemi yang tak kunjung reda ini, ditengah krisis ekonomi yang dirasakan sebagian kita. Benar-benar alhamdulillah kita bisa merayakan hari raya idul fitri ini dengan rasa bahagia.

Mari kita melihat sejenak saudara-saudara kita di bumi Palestine yang sedang hangat diberitakan. Sampai detik ini mereka belum memiliki hak kemerdekaannya, sehingga kehidupan mereka masih jauh dari rasa nyaman dan masih dibelenggu oleh penjajah Israel yang setiap kali selalu saja membuat gaduh dan teror serta pembunuhan. Terlebih ketika momen-momen ramadhan, sering kali para Zionis selalu bersemangat dalam melancarkan teror dan menganggu peribadatan umat muslim Palestine terutama wilayah masjidil Aqsha.

Untuk beribadah, umat muslim Palestine harus slalu waspada terhadap serangan-serangan para Zionis. Penuh perjuangan hanya untuk memasuki masjid dan melaksanakan sholat. Bahkan tak jarang diantara mereka yang berakhir syahid.

Bayangkan, apakah mereka telah berbuka?

Bayangkan, apakah perut mereka telah kenyang?

Apakah mereka masih memiliki tempat tinggal, setelah rumah-rumah mereka dihancurkan para biadap Zionis Israel?

Apakah anggota keluarga mereka masih dapat berkumpul, setelah sebagian telah syahid oleh peluru-peluru Zionis.

Sungguh ini layak menjadi perhatian bagi kita semua, ditengah hari raya kemenangan umat Islam justru mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan hak-hak kebebasan dan kemerdekaannya. Tentu mereka juga turut merayakan hari raya ini, walaupun hati dan jiwa mereka merasa sakit oleh kebiadapan Zionis Israel.

Khotib ingin menekankan dalam hal ini, tidak perlu berafiliasi dalam politik apapun untuk membela Palestine, tidak peduli apa golongan kita, suku kita, ras kita, agama kita untuk membela Palestine. Cukup menjadi manusia yang beradap saja kita layak memberikan pembelaan bagi kemerdekaan Palestine.

Selama Palestine belum merdeka, maka kita tidak akan berhenti menyuarakan pembelaan terhadap Palestine. Berhenti=mati.

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Hakekat kemenangan selanjutnya adalah tentang keteguhan iman.

Di tengah pandemi yang mengakibatkan dampak sosial serta krisis ekonomi yang melanda kita. Banyak sebagian kita yang mengalami kerugian dalam usahanya, banyak yang di PHK oleh perusahaan, serta cobaan penyakit covid 19 yang mengganggu kepercayaan diri kita dalam bersosial bermasyarakat. itu semua adalah cobaan yang sedang kita hadapi saat ini.

Maka Allah berfirman dlm qs albaqarah 153;

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan(kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ketika iman masih ada pada diri kita, maka masih ada modal bagi kita untuk percaya pada Allah bahwa pertolongan Allah itu nyata. Bersabarlah dan mohonlah dengan sholat insyaAllah itu menjadi musabab diturunkannya pertolongan Allah.

Kita percaya bahwa semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah. Semua kesusahan yang kita terima adalah bagian dari ujian Allah yang harus kita terima dengan ikhlas.

(Baca langsung albaqarah 155)

Artinya: Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

Orang2 yang bersabar itu yang bagaimana

(Lanjut baca 156)

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innalillahi wainna ilaihi raji’un” (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Takbir2x

Masyiral muslimin...

Di hari yang fitri ini mari bersihkan hati kita, mohon ampunan kepada Allah, dan mari saling maaf memaafkan. Yang masih ada urusan salah kepada Allah segera bertaubat. Yang telah sering menyakiti hati orangtua segeralah minta maaf. Yang pernah menyinggung atau berbuat sesuatu yang tidak baik kepada teman-teman mari datangi ceritakan permasalahannya dan mintalah maaf. Yang masih ada urusan hutang piutang segera lunasi atau minimal bicarakan agar tidak timbul prasangka-prasangka selanjutnya.

Gunakan hari lebaran ini untuk memperbaiki hubungan kita kepada sesama.

Momen yang pas untuk bersilaturahim, momen yang pas untuk berbicara, berdiskusi  dan bercengkrama. Yang biasanya anak tak pernah bertemu kepada bapak maka gunakan momen ini sebaik-baiknya untuk membicarakan banyak hal. Anak butuh nasihat bapak, dan bapak butuh rasa hormat anak.

Yang biasanya jarang sekali ibu mencium tangan bapak maka di momen inilah digunakan untuk memperbarui keharmonisan rumah tangga.

Tradisi lebaran memang tidak ada dalam syariat, tapi silaturahim dan upaya memperbaiki hubungan sesama manusia tentu ini menjadi bagian dari syariat.

Sehingga terciptalah kehidupan yang harmoni.

Masyiral muslimin...

Mari untuk mengakhiri khotbah idul fitri kali ini kita berdoa kepada Allah

Taawudz

Basmalah

Ya allah ya rabbal’lamiin, kami puji kegunganmu, maha suci engkau ya Allah yang memiliki segala kebaikan, tidak ada zat yang kami sembah dan kami mintai pertolongan kecuali padamu ya Allah.

Ya Allah ya rabbal’alamiin, pada hari ini kami berkumpul di sini merayakan hari rayamu ya Allah, kami bersyukur kepadamu karena kami masih dalam kondisi sehat ya Allah, kami bersyukur kepadamu hingga detik ini masih kau berikan rasa kenyang ya Allah. Kami bersyukur kepadamu masih bisa berpakaian dengan layak ya Allah. Kami bersyukur kepadamu atas rasa aman rasa nyaman di lingkungan kami ya Allah, sehingga kami dapat melaksanakan ibadah dan aktifitas muamalah dengan tenang ya Allah.

Ya Allah zat sang maha pelindung, lindungi kami dari segala macam godaan syeitan yang terkutuk, serta jaga kami dari segala macam marabahaya dan kejadian-kejadian yang mengerikan ya Allah.

Ya Allah sang maha pengampun, ampunilah hambamu ini yang masih saja berbuat dosa ya Allah, dosa yang kami sadari maupun dosa yang tidak kami sadari. Dosa yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja ya Allah. Jaga kami agar tetap di jalanmu, beri kami petunjuk jalan yang lurus dan jangan kau biarkan kami terlena dalam dosa ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasihanilah dan sayangilah ibu bapak kami, orang tua kami, guru-guru kami, ustadz ustadzah kami dan berikanlah kesabaran kepada mereka dalam membimbing kami.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, tempatkan kami di antara orang-orang yang soleh, orang-orang yang penyayang, teman-teman yang baik dan jauhkanlah kami dari orang-orang jahat dan pembuat kerusakan.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon usaikanlah cobaan pandemi ini dan angkat penyakit itu dari muka bumi ini dan gantilah dengan sesuatu yang baik ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon kembalikanlah sesuatu yang telah hilang dari kami  atau gantilah sesuatu yang hilang itu dengan sesuatu yang lebih baik lagi ya Allah.

Ya Allah sang pemilik kekayaan, mohon limpahkanlah rejeki yang barokah kepada kami ya Allah, lancarkanlah bisnis kami ya Allah, berikan kemudahan dalam pekerjaan kami, lancarkanlah urusan kami dan hindarkan kami dari yang haram ya Allah. Beri kami kekayaan dan kemuliaan ya Allah.

Ya Allah ya robbal’alamiin, jadikan kami pribadi yang baik. Pribadi yang taat. Pribadi yang cerdas. Pribadi yang berprinsip teguh dengan didasari syariat. Pribadi yang bisa bermanfaat untuk lingkungan. Pribadi yang rahmatan lil’alamiin.

(Tutup dengan doa selamat)