Friday 2 September 2022

Esensi Sholat

 Assalamualikum wrwb

Pada kesempatan ini khatib hanya ingin menyampaikan pesan. Pesan yang benar-benar harus dihayati terkhusus untuk khatib pribadi dan umumnya untuk hadirin sekalian

Pesan ini adalah perihal esensi sholat.

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ

45. Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Ankabut 45)

Sebagaimana kita tahu bahwa sholat telah diwajibkan kepada seluruh umat nabi Muhammad sejak peristiwa isra’ mi’raj yang juga telah kita ketahui syarat rukunnya.

Bahwa sholat adalah tiang agama, bahwa sholat adalah pencegah perbuatan keji dan mungkar, bahwa sholat adalah penolong, bahwa sholat adalah ibadah mutlak yang paling pertama dihisab, dan berarti merupakan dosa besar jika kita meninggalkan ibadah tersebut.

Sholat itu artinya doa. Yang dalam prakteknya merupakan sebuah ritual ketaatan dan penghambaan serta persembahan terhadap sang pencipta yakni Allah swt yang dimulai dari takbir hingga salam yang didalamnya berisi pujian, zikir, tilawah dan doa-doa.

Allah mewajibkan sholat kepada manusia bukan berarti Allah yang punya kebutuhan. Allah tidak pernah bermasalah jika manusia meninggalkan sholat. Justru Allah mewajibkan sholat kepada manusia adalah wujud rasa sayangnya Allah karena sejatinya manusialah yang butuh Allah. Sehingga permasalahan manusia di muka bumi ini semua mengandung solusi di dalam sholat.

Sholat semestinya menjadi upaya kita dalam menghadirkan Allah ke dalam jiwa kita. Artinya jika kita meninggalkan sholat maka bersiaplah hidup kita akan banyak masalah.

Tentu setiap kita memiliki masalah pribadi yang pernah dilalui atau yang sedang dilalui atau bahkan nanti yang akan dilalui. Nah dalam hal ini jangan pernah meninggalkan sholat.

Masalah kerjaan misalnya. Ada banyak manusia yang setres dengan pekerjaannya justru memilih jalan lain dalam upaya menenangkan diri. Mabuk misalnya atau pergi club malam. Mau cari apa coba? Justru setelah itu akan banyak masalah kemungkaran yang terjadi dari akibat kita mabuk. Mungkin berkelahi, berzina, bikin onar dan bahkan membunuh na’uzubillah... memang seberapa hebatnya pekerjaan itu hingga membuat kita lalai dengan zat yang menciptakan kita. Takut dimarah bos? Takut gagal naik jabatan, takut kehilangan proyek, takut kredibilitas kita terganggu, takut dibully rekan kerja. Sebegitu pengecutnya kita sampai harus meninggalkan Allah demi perkara-perkara begini. Harusya Allah dinomor satukan. Jika memang dipekerjaan itu mmebuat kita jauh dari Allah. Tinggalkan! Cari tempat kerja lain yang tidak merusak hubungan baik kita kepada Allah. Orang beriman harus yakin. Jangan pernah risau terhadap jalan rejeki. Allah yang atur semuanya asal kita yakin dan taat. Itu saja. Makanya ini menjadi prinsip kita dalam bermuamalah. Jika mau cari kerjaan, cari yang bosnya juga faham mengenai sholat. Memberi keleluaasaan kita dalam menjalankan syariat. Syukur2 nemu bos yang memang rajin sholat. Ini kita perlu loyal dengannya. Bantu dia membesarkan usahanya sekuat tenaga. Niscaya dia pun akan memberikan kita kejayaan. Nah dari sisi pengusaha, carilah karyawan yang juga taat sholat. Ini harga mati. Bagaimana mau loyal terhadap kita jika Allah saja dia lupakan. Itu kunci. Mencari partner bisnis pun juga demikian, kenali apakah dia sholat apa tidak. Pokoknya kalo sholat urusan kerjaan bisnis akan nyaman dan InsyaaAllah maju.

Nah inilah sudut pandang kita sebagai muslim dalam bermuamalah. Adapun jika kita jabarkan secara lebih luas dalam konteks sosial bermasyarakat minimal konsep muslim ini harus mereka kenali. Dan tidak tertutup kemungkinan kita pasti akan bermuamalah dengan umat beragama lain. Intinya konsep dan prinsip sholat ini yang selalu kita pegang teguh.

Peroblematika lain misalnya dalam rumah tangga. Ini perlu khotib sampaikan bahwa masyarakat berasal dari manusia yang berasal dari produk rumah tangga. Hadirin sekalian yang hadir di masjid ini adalah para kepala rumah tangga. Mari jaga betul keluarga kita dengan sholat.

Pasti banyak sekali problem yang muncul dalam rumah tangga. Nah kita yang hadir di sini selayaknya harus bisa mengendalikan setiap problematika itu. Nah sudah barang tentu sebelum kita mengatur rumah tangga mari selesaikan dulu problematika kita. Ni kita ni nahkoda. Jangan coba2 jadi nahkoda kalo kemampuan berlayar kita masih kurang. Bagaimana mau jadi nahkoda kalo kerjaan kita masih mabuk mendhem dan hura hura lainnya. Penumpang kapal mana yang mau dibawa sama nahkoda mabuk. Kecuali penumpangnya sama2 mabuk. Jadi perlunya memantaskan diri dan terus belajar untuk menjadi nahkoda yang baik. Ombak tak selamanya tenang. Kadang juga ada badai. Apalagi para nahkoda muda yang terkadang masih labil dalam bersikap dan menentukan arah. Ujian dan cobaan itu pasti datang. Nah cara mujarab untuk bisa melalui segala ujian dan cobaan adalah dengan sholat.

Ujian bisa berasal dari faktor ekonomi, sosial dan politik. Makanya 3 faktor itu yang musti kita pahami dalam menjalankan roda kehidupan berumah tangga. Setiap hari kita dihadapkan dengan situasi ekonomi yang harus kita jalani agar kehidupan kita tetap layak dan terjaga. Faktor sosial yang tak bisa kita hindari karena kita hidup bersama dengan masyarakat dan makhluk lain. Dan juga perkembangan politik yang terkadang jadi problem hangat dan bahkan memanas di tengah2 masyarakat.

Nah istri dan anak-anak kita harus kita ajak untuk memahami itu. Kita sebagai seorang suami harus bisa berkolaborasi dengan istri dalam mendidik anak-anak kita. Pendidikan mendasar dan menentukan peradaban dunia itu berasal dari rumah. Kita harus teliti betul anggaran yang kita dapatkan dalam menggerakan kehidupan rumah tangga diperoleh dari cara yang halal lagi baik. Sehingga dari rumah tangga kita bisa menghasilkan produk-produk manusia yang berkualitas yang beriman dan bertaqwa tentunya. Sehingga lagi setelah menjadi manusia yang memiliki peran dalam masyarakat maka semua yang kita tanamkan akan terus tumbuh berestafet hingga anak cucu dan inilah kehidupan dunia yang kita dambakan.

Khotib tak perlu memberikan contoh segala kemungkaran yang terjadi di negeri ini akhir-akhir ini. Atau bahkan kemungkaran global seluruh dunia yang mengakibatkan porak porandanya sumber daya alam dan tatanan ekonomi. Silahkan amati masing-masing dan jadikan bahan obrolan di setiap cangkir kopi hadirin sekalian dimanapun berada.

Mayiral musliminn...

Pesan terakhir di penutup khotbah pertama

Bahwa wanita itu diuji oleh kemiskinan dan rasa sepi

Sementara pria diuji oleh kekayaan dan penglihatan

Lalu ada bait lagu SO7 yg ditulis oleh mas eross candra sbg nasehat untuk anak kita

Khaylila yang mungil
Bila kau jadi pemimpin
Berikan hak mereka
Bebas dari rasa takut juga rasa tertindas

Dengan senyummu, senjata membeku
Tantara bernyanyi ikuti tingkahmu
Tak ada lagi naluri menguasai
Perlahan berganti, naluri berbagi

Satu hal yang pasti
Ajarkan anak kita berbagi, memberi
Lebih dari yang kita lakukan untuk saat ini

Semoga menjadi perenungan 

barakallahulii walakum...

 

No comments:

Post a Comment