Tuesday 20 July 2021

Teladan kurban

1.            Salam

2.            Takbir 9x

3.            Tahmid

4.            Syahadat

5.            Sholawat

6.            Wasiat

7.            Baca quran

 

Masyiral muslimin...

Alhamdulillah, kembali lagi kita dipertemukan di tempat ini, setelah dua bulan lalu kita berkumpul dalam merayakan hari raya idul fitri. Kini kembali kita merayakan hari raya idul adha atau hari raya qurban atau boleh juga kita sebut hari raya haji. Sungguh ini sebuah nikmat. Nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat hidup walaupun dengan segala keterbatasannya. Tapi setidaknya ini adalah peluang bagi kita untuk selalu berbenah memperbaiki diri meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT, mempersiapkan dengan maksimal amal-amalan yang akan kita bawa menghadap Allah yang kita tidak akan pernah tau kapan tiba masanya. Sekarang atau nanti, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, baik dalam muda ataupun tua, dan baik dalam keadaan positif covid maupun negatif covid. Karena ajal tidak peduli dengan itu semua. Maka mari kembali kita syukuri nikmat hidup ini. Atas nikmat itulah Allah menyerukan kita untuk tetap menegakkan sholat dan menganjurkan berkurban sesuai dengan firman Allah QS Alkautsar dalam muqodimah di depan bahwa Sungguh Allah telah memberikan kita nikmat yang banyak, maka kerjakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah sebagai ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah.

Berkurban telah Allah syariatkan kepada setiap ummat di dunia ini seperti yang telah Allah firmankan juga di dalam QS Al Hajj 34

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ 

اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤ 

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)."

Peristiwa qurban juga pernah kita dengar pada kisah sejarah manusia pertama bumi ini yakni putra-putra nabi Adam AS bernama Qabil dan Habil yang tertulis dalam alqur’an surah Almaidah 27

 
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ

 لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ - ٢٧

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa”

Lantas apa yang membuat kurban Qabil tidak diterima dan Habil diterima Allah.

Dalam kisah singkat diceritakan pada waktu itu Qabil yang merupakan saudara seperut dengan Iqlima akan dinikahkan oleh nabi Adam atas perintah Allah dengan saudara seperut Habil yakni Labuda yang memiliki paras tidak begitu cantik dan begitupun sebaliknya Habil dinikahkan dengan Iqlima yang memiliki paras cantik dan bercahaya. Qabil menentang perintah itu. Karena ia beranggapan bahwa ialah yang seharusnya dikawinkan dengan Iqlima. Sementara Habil tunduk dan taat atas perintah ayahanda Adam. Lalu nabi Adam atas perintah Allah untuk memberikan solusi atas masalah tersebut dengan cara berkurban untuk keduanya yakni Qabil dan Habil. Barang siapa yang kurbannya diterima maka dialah yang berhak atas Iqlima.

Qabil yang ahli dalam pertanian memberikan kurban dari hasil tanaman yang kurang bagus, sementara Habil yang ahli beternak memberikan kurban seekor domba terbaik yang ia miliki. Lalu mereka letakkan kedua kurban itu diatas bukit lantas api datang menyambar dan melahap kurban yang dimiliki oleh Habil dan membiarkan kurban dari Qabil. Maka nabi Adam memberitahu bahwa kurban Habil lah yang diterima Allah. Dan domba itu disimpan oleh Allah di syurga dan diturunkan kembali dan disembelih oleh nabi Ibrahim sebagai pengganti Ismail yang telah ikhlas menerima perintah Allah untuk dikurbankan.

Nah lantas apa perbuatan Qabil selanjutnya, Dia kufur atas apa yang telah Allah tetapkan dan kemarahannya memuncak sehingga ia bunuh saudaranya sendiri Habil tanpa belas kasihan. Inilah peristiwa pembunuhan pertama di muka bumi.

Rosulullah Muhammad SAW bersabda bahwa "Sesungguhnya manusia yang paling celaka ialah anak Adam yang membunuh saudaranya (yakni Qabil), tiada setetes darah pun yang dialirkan di bumi ini sejak dia membunuh saudaranya sampai hari kiamat, melainkan ia kebagian dari siksaannya. Demikian itu karena dialah orang yang mula-mula melakukan pembunuhan."

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Dari kisah itu, bisa kita petik hikmah dari kalimat terakhir yang diucapkan Habil bahwa Allah hanya menerima amalan dari orang yang bertaqwa. Bertaqwa dalam arti tulus ikhlas, patuh terhadap semua yang diperintahkan Allah dan memberikan yang terbaik yang kita miliki hanya untuk Allah serta tidak akan goyah atas semua godaan setan yang dapat menjerumuskan manusia kedalam kerugian dan dosa. Sehingga Allah menghadiahkan sesuatu yang terbaik yang akan kita terima baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sebaliknya Allah akan memberikan balasan azab bagi siapa saja yang kufur. Nauzubillah...

Keikhlasan dalam berkurban tergambar dari peristiwa Habil dan juga ummat di generasi berikutnya yakni Ibrahim as dan anaknya Ismail as. Berkurban yang dilandasi atas perintah Allah dan melaksanakan dengan ikhlas dan penuh ketaatan akan memberikan faedah-faedah diantaranya :

1. Menambah rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT

2. Ciri seorang Muslim

Bahwa ini adalah syariat Islam dan menjadi identitas Islam maka berbahagialah menjadi seorang muslim.

3. Memupuk rasa peduli sesama

Berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan untuk dimakan, tetapi juga tentang berbagi pada mereka yang kurang mampu sehingga mereka juga dapat merasakan nikmatnya makan dagin. Terlebih yang kita rasakan dalam situasi pandemi sekarang ini. Kurban sangatlah berarti bagi mereka-mereka yang membutuhkan.

4. Bekal di hari akhir

Dengan berkurban, kita akan mendapat ganjaran di hari akhir nanti. Tentu berkurban dengan rasa ikhlas karena Allah bukan berkurban hanya demi pujian semata.

5. Mendapatkan ampunan

Rasulullah bersabda dalam HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban:

"Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu."

6. Mensucikan harta dan jiwa

Ibadah berkurban adalah satu di antara ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT. Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya menjadi momen berbagi, namun dengan berkurban, kita telah membersihkan harta dari yang bukan hak kita sekaligus menyucikan jiwa dari penyakit hati, seperti pelit dan dengki.

7. Kemudahan di hari akhir

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

8. Mempererat silaturahmi

Berkurban mempererat tali silaturahmi antarsaudara, tetangga, dan kerabat. Dengan berkurban, hubungan dengan orang yang berkurban dan penerima kurban akan makin baik dan erat. Begitu pula dengan seluruh orang atau masyarakat yang saling berkumpul di tempat penyembelihan hewan kurban.

9. Hidup menjadi lebih berkah

Ketika darah pertama menetes, akan ada perasaan sangat bersyukur atas segala nikmat Allah SWT. Hidup pun menjadi lebih berkah karena harta dan jiwa telah disucikan dengan berkurban.

10. Meneladani Nabi Ibrahim AS.

Berkurban menjadi satu di antara teladan yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim AS. Bentuk kecintaan yang tertinggi kepada Allah SWT.

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Di akhir khotbah ini,

Khotib ingin memberikan sedikit kutipan dari seorang motivator bisnis Indonesia kang Dewa Eka Prayoga bahwa “Setiap kita adalah Ibrahim, dan setiap Ibrahim memiliki Ismailnya masing-masing. Ismailmu mungkin hartamu, Ismailmu mungkin jabatanmu, Ismailmu mungkin gelarmu, Ismailmu mungkin egomu, Ismailmu mungkin obsesimu, Ismailmu mungkin ambisimu. Ismailmu adalah sesuatu yang engkau sayangi dan pertahankan di dunia ini. Tidakkah kita menyadari, Ibrahim tidak diperintahkan Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa kepemilikannya terhadap Ismail. Karena pada hakikatnya semua adalah milik Allah SWT dan akan kembali semua padaNya. Semoga Allah Azza wajalla menganugerahkan keshalihan Ibrahim dan keikhlasan Ismail kepada kita semua sehingga kita bisa mengaplikasikannya  dalam kehidupan ini.

Mari untuk mengakhiri khotbah idul adha kali ini kita berdoa kepada Allah

Taawudz

Basmalah

Ya allah ya rabbal’lamiin, kami puji kegunganmu, maha suci engkau ya Allah yang memiliki segala kebaikan, tidak ada zat yang kami sembah dan kami mintai pertolongan kecuali padamu ya Allah.

Ya Allah ya rabbal’alamiin, pada hari ini kami berkumpul di sini merayakan hari rayamu idul qurban, kami bersyukur kepadamu karena kami masih dalam kondisi sehat, kami bersyukur kepadamu hingga detik ini masih kau berikan rasa kenyang ya Allah. Sehingga kami masih bisa menjalankan syariat qurban. Menyisihkan harta kami dengan penuh ikhlas karenaMu ya Allah, mohon terimalah qurban kami.

Ya Allah zat sang maha pelindung, lindungi kami dari segala macam godaan syeitan yang terkutuk, serta jaga kami dari segala macam marabahaya dan kejadian-kejadian yang mengerikan ya Allah.

Ya Allah sang maha pengampun, ampunilah hambamu ini yang masih saja berbuat dosa ya Allah, dosa yang kami sadari maupun dosa yang tidak kami sadari. Dosa yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja ya Allah. Jaga kami agar tetap di jalanmu, beri kami petunjuk jalan yang lurus dan jangan kau biarkan kami terlena dalam dosa ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasihanilah dan sayangilah ibu bapak kami, orang tua kami, guru-guru kami, ustadz ustadzah kami dan berikanlah kesabaran kepada mereka dalam membimbing kami.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, tempatkan kami di antara orang-orang yang soleh, orang-orang yang penyayang, teman-teman yang baik dan jauhkanlah kami dari orang-orang jahat dan pembuat kerusakan.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon usaikanlah cobaan pandemi ini dan angkat penyakit itu dari muka bumi ini dan gantilah dengan sesuatu yang baik ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon kembalikanlah sesuatu yang telah hilang dari kami  atau gantilah sesuatu yang hilang itu dengan sesuatu yang lebih baik lagi ya Allah.

Ya Allah yang maha pengampun, mohon ampunilah dosa-dosa dari orang tua kami, saudara2 kami yang telah berpulang mendahului kami. Yang kemarin masih bersama kami, yang kemarin masih bercengkrama bersama kami, duduk di samping kami dalam majelis ini, dan kini telah menghadapmu. Tempatkanlah mereka di tempat yang mulia di sisiMu.

Ya Allah sang pemilik kekayaan, mohon limpahkanlah rejeki yang barokah kepada kami ya Allah, lancarkanlah bisnis kami ya Allah, berikan kemudahan dalam pekerjaan kami, lancarkanlah urusan kami dan hindarkan kami dari yang haram ya Allah. Beri kami kekayaan dan kemuliaan ya Allah.

Ya Allah ya robbal’alamiin, jadikan kami pribadi yang baik. Pribadi yang taat. Pribadi yang cerdas. Pribadi yang berprinsip teguh dengan didasari syariat. Pribadi yang bisa bermanfaat untuk lingkungan. Pribadi yang rahmatan lil’alamiin.

Tutup dengan doa selamat.

Friday 18 June 2021

keserakahan dan perusakan

Assalamualaikum wrwb

Alhamdulillah, alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamiin...

Alhamdulillahillazi an’amana bini’matil imani wal islam...

Syahadat

Sholawat

Ayat wasiat

Ayat terkait

 

Alhamdulillah puji syukur yang teramat syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, barokah, keselamatan, kesehatan, kenikmatan, nikmat iman dan nikmat islam.

Alhamdulillah hingga detik ini kita masih diberikan kesempatan hidup, menghirup udara segar, kelengkapan jasmani, kondisi tubuh yang prima, serta kinerja organ tubuh yang berjalan normal. Alhamdulillah.

Adapun yang sedang sakit atau yang kurang fit kondisi tubuhnya, semoga segera diangkat penyakitnya oleh Allah dan segera diberikan kebaikan. Mohonlah kepada Allah dan berdaulatlah atas kondisi jasmani kita, gunakan cara-cara pengobatan yang telah diajarkan rosulullah, pola hidup sehat dan minimalkan untuk ketergantungan terhadap rumah sakit. Mari kita bantu para dokter dan tenaga kesehatan di sana untuk menjaga diri kita agar tetap sehat. Terlebih di tengah pandemi covid yang entah kapan akan berakhirnya. Justru semakin lama, semakin aneh-aneh nama covidnya, semakin lama semakin membengkak data covidnya, semakin lama semakin membuat panik. Pasien rumah sakit membludak, sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan pada penyakit-penyakit lain yang lebih urgensi menjadi lambat. Tentu kita layak berempati kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang hingga detik ini masih berjibaku di garda terdepan melawan wabah covid dan penyakit-penyakit lainnya.

Sekali lagi, berdaulatlah atas kesehatan jasmani kita dan minimalkan ketergantungan terhadap rumah sakit. InsyaAllah kondisi negeri kita segera membaik, normal kembali, ekonomi kembali pulih, pendidikan berjalan sebagaimana mestinya, masjid kembali makmur dengan shaf yang rapat, ghirah ibadah, program dakwah dan syiar islam kembali bergelora. InsyaAllah. Allahuakbar.

Sholawat beriringan dengan salam mari selalu kita mohonkan kepada Allah agar tercurah kepada junjungan kita baginda rosulullah Muhammad SAW, yang dengan sholawat itu dapat terampuni dosa-dosa kita, yang memperbaiki segala persoalan hati, menyembuhkan segala penyakit, memudahkan segala kesusahan. Tercurah pula sholawat kepada keluarganya, para sahabat, tabi’, tabi’in, dan orang2 yang ada pertaliannya dengan beliau hingga kepada para ulama yang hingga detik ini masih membersamai kita menghadapi kehidupan dunia ini dengan tetap menegakkan kalimat tauhid.

Selanjutnya khatib berwasiat terkhusus kepada diri khotib pribadi dan umunya kepada hadirin sekalian untuk meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Jika kita sudah yakin bahwa Allah adalah Tuhan penguasa jagad ini, maka tentu kita akan menjauh dari ketamakan pangkat, jabatan, dan kekuasaan. Jika kita yakin bahwa Allah sang pemilik alam raya ini, maka tentu kita tidak akan cinta mati terhadap sesuatu yang sungguh semua hanya titipanNya. Jika kita yakin Allah lah yang maha kaya, maka kita tidak perlu khawatir untuk tidak makan hari ini. Dan jika kita yakin bahwa Allah pemilik hidup dan mati, maka pastikan bahwa kita hidup dan mati hanyalah untuk Allah. Sungguh jika kita mengimani itu semua, maka dalam kehidupan fana ini tidak ada waktu selain hanya untuk beribadah kepada Allah dengan segenap tenaga menjalankan segala apa yang menjadi perintahNya, dan mutlak menjauhi apa yang telah dilarangNya. Sehingga kita memperoleh derajat taqwa dengan harapan selamat hidup di dunia dan akhirat tentunya.

Masyiral muslimin...

Beberapa waktu terakhir ini khatib sedang konsen memperhatikan pemberitaan, peristiwa, konflik sosial yang terjadi di negeri ini. Hampir kesemuanya membuat sesak dan menimbulkan rasa kecewa terhadap apa yang dilakukan oleh sebagian manusia penduduk negeri ini. Sebelum membahas lebih dalam, khatib perlu sampaikan bahwa dalam hal ini khatib tidak berafiliasi terhadap kepentingan politik manapun, tidak pula berupaya menjilat siapapun, tidak pula sedang berdrama dengan sikap sok naif.

Yang ingin khatib sampaikan adalah upaya singkronisasi kehidupan kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini dengan syariat yang telah Allah tuangkan ke dalam firmannya yang terdapat pada QS. Albaqarah : 96.

Artinya : "Dan sungguh engkau Muhammad akan mendapati mereka yang sangat rakus terhadap kehidupan dunia, bahkan lebih tamak dari orang musyrik. Mereka pun berangan‑angan agar bisa hidup seribu tahun. Padahal umur panjang itu tak akan menjauhkan mereka dari azab Allah. Allah maha melihat apa yang mereka kerjakan."

Di lain ayat Allah juga berfirman dalam QS Arrum : 41

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

Dari kedua ayat tersebut Allah telah menggambarkan bahwa betapa manusia itu sangat tamak dan serakah sehingga dari sifat itulah mereka berbuat kerusakan di muka bumi ini. Tamak terhadap harta hingga mengahalalkan segala cara untuk mendapatkannya, tamak terhadap pangkat, jabatan dan kekuasaan hingga harus rela saling menjatuhkan, saling jilat, amoral, hingga harga diri pun dipertaruhkan demi itu semua. Na’uzubillah himnzalik...

Masyiral muslimin...

Indonesia dengan segenap kekayaan alam yang ada di dalamnya, nusantara yang terbentang dari sabang sampai merauke, dari timor sampai ke talaud.

6 derajat LU hingga 11 derajat LS dan dari 95 derajat BT hingga 141 derajat BT, lalu di kelilingi oleh dua samudra besar Pasifik dan Hindia, dan dua benua Asia dan Australia.

Sungguh Indonesia adalah potret surga di dunia. Negeri kolam susu. Melempar tongkat menjadi tanaman, memasang kail mendapat ikan, menggali tanah mendapat emas, subur makmur sentosa. Lantas kenapa masih banyak sekali dijumpai rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Padahal seharusnya itu tidak terjadi. Kemudian dengan kekayaan SDA yang kita miliki, lantas kenapa negeri kita dibelenggu hutang banyak yang berkepanjangan. Sekedar informasi untuk dimengerti yang diperoleh dari info portal webnews wartaekonomi.co.id per agustus 2019  hutang indonesia menginjak angka Rp. 4.680 T. Sehingga headline dalam berita tersebut menyebutkan setiap WNI baik bayi yang baru lahir dan telah terdaftar sensus penduduk menanggung sejumlah 17,53 juta per jiwa. Dan data terbaru per akhir januari 2021 hutang Indonesia meningkat menjadi Rp. 6.233,14 T, dikutip dari kompas.com.

Its not funny men!

Khatib pernah membaca juga di forum kaskus bahwa salah satu energi mineral di tanah Indonesia tepatnya di tanah Papua, freeport jika saja seluruh hasilnya dibagikan ke seluruh rakyat Indonesia, masing-masing jiwa mendapat 3 ton emas. Luar biasa. Dan ini baru dari sektor energi yang ada di tanah Papua. Belum termasuk di sektor yang lain seperti migas, batubara, dan kelautan. Masya Allah kayanya Indonesia.

Berarti ada yang salah dalam negeri ini. Tidak bisa dimengerti kekayaan alam itu bermuara kemana. Yang kita megerti hanya terihat jelas bahwa ketimpangan sosial benar-benar nyata di negeri ini. Yang kaya makin kaya, yang berkuasa makin berkuasa, yang miskin makin menderita. Terzolimi, tersingkir oleh kekuatan kapitalis yang tak henti-hentinya mengeksploitasi setiap jengkal tanah di muka bumi ini. Tanpa peduli dengan hajat hidup makhluk lain. Sungguh inilah sebenar-benar keserakahan dan perusakan di muka bumi.

Masyiral muslimin...

Demikianlah sekelumit hal yang perlu khatib sampaikan agar menjadi perenungan bersama. Menstimulasi daya pikir kita sebagai rakyat Indonesia untuk peduli terhadap negeri ini. Karena kita dijadikan Allah di muka bumi ini sebagai khalifah yang seharusnya menjaga apapun yang telah Allah ciptakan untuk hidup berdampingan dengan kita.

Untuk mengakhiri khotbah yang pertama ini khatib ingin mengutip hadis rasulullah

Dari ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata, “Saya pernah mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di atas mimbar di Mekah berkata:
Wahai manusia! Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh, seandainya anak Adam diberikan satu lembah yang penuh dengan emas, pasti dia akan ingin memiliki lembah yang kedua, dan jika seandainya dia sudah diberikan yang kedua, pasti dia ingin mempunyai yang ketiga. Tidak ada yang dapat menutup perut anak Adam kecuali tanah, dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.’

Wallahu’lam bishowab...

Barakallahuiiwalakum...

 


Thursday 13 May 2021

1.    Salam

2.    Takbir 9x

3.    Tahmid

4.    Syahadat

5.    Sholawat

6.    Wasiat

7.    Baca quran

 

Masyiral muslimin...

Ramadhan telah berlalu, ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh pengampunan, bulan yang mulia, bulan yang slalu kita tunggu2 kehadirannya, bulan diturunkannya Alqur’an kitabullah yang menjadi pedoman kita.

Sebulan penuh kita melewatinya. Momentum yang telah kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk beribadah. Untuk bertaubat, untuk memohon ampunan, untuk melakukan segala macam amalan yang kita tahu semua akan dilipat gandakan di bulan itu.

Lantas, kehadiran kita di tempat ini adalah untuk merayakan hari raya kemenangan setelah digembleng sebulan lamanya. Kemenangan yang harus kita syukuri. Kemenangan yang harus kita rayakan dengan penuh rasa bahagia. Sebagaimana rasulullah mencontohkan rasa gembiranya dalam menyambut hari raya idul fitri seperti hari ini.

Kemenangan dalam hal ini adalah bermakna bahwa kita kembali disucikan oleh Allah, dibersihkan dari segala macam dosa, kesalahan, keburukan, kejelekan sesuai sabda rasul bahwa “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan Barang siapa yang shalat malam di bulan Ramadhan dengan didasari iman dan semata-mata karena mengharap ridho Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Maka berbukalah, gemakan takbir, tahlil, tahmid untuk memuji Allah atas kemenangan ini.

Takbir,tahlil, tahmid .....

Masyiral muslimin...

Memaknai kemenangan ini juga tidak perlu euforia berlebih yang justru jauh dari syariat dan malah tidak sesuai dengan esensi idul fitri itu sendiri. Kemenangan itu ditandai dengan bertambahnya rasa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Tetap istiqomah atas peribadatan-peribadatan selama ramadhan, dan tentu menjadi hamba yang lebih baik lagi. Maka kesemuanya akan terlihat menangnya saat setelah bulan ramadhan.

Lihat saja saat bulan ramadhan kita dapat berpuasa wajib penuh selama sebulan, apakah setelah itu kita masih akan tetap mampu menjalankan puasa sunah di hari-hari biasa?

Saat bulan ramadhan kita berupaya untuk selalu sholat berjamaah di masjid dan juga melaksanakan sholat malam tarawih, apakah setelah ramadhan kita masih tetap konsisten untuk tetap melaksanakan itu?

Lihat pula di saat bulan ramadhan kita sanggup menghatamkan alqur’an sebanyak satu dua tiga kali, lalu apakah setelah ramadhan berakhir, apakah kita masih bisa konsisten membaca alqur’an?

Begitupun amalan-amalan lain yang sering kita lakukan selama ramadhan, apakah masih bisa kita pertahankan di hari-hari yang lain.

Jika memang iya, maka inilah yang disebut kemenangan.

Masyiral muslimin...

Kita patut bersyukur, sampai detik ini kita masih diberikan kesehatan, diberikan panjang umur, diberikan rasa kenyang, walaupun di tengah musibah pandemi yang tak kunjung reda ini, ditengah krisis ekonomi yang dirasakan sebagian kita. Benar-benar alhamdulillah kita bisa merayakan hari raya idul fitri ini dengan rasa bahagia.

Mari kita melihat sejenak saudara-saudara kita di bumi Palestine yang sedang hangat diberitakan. Sampai detik ini mereka belum memiliki hak kemerdekaannya, sehingga kehidupan mereka masih jauh dari rasa nyaman dan masih dibelenggu oleh penjajah Israel yang setiap kali selalu saja membuat gaduh dan teror serta pembunuhan. Terlebih ketika momen-momen ramadhan, sering kali para Zionis selalu bersemangat dalam melancarkan teror dan menganggu peribadatan umat muslim Palestine terutama wilayah masjidil Aqsha.

Untuk beribadah, umat muslim Palestine harus slalu waspada terhadap serangan-serangan para Zionis. Penuh perjuangan hanya untuk memasuki masjid dan melaksanakan sholat. Bahkan tak jarang diantara mereka yang berakhir syahid.

Bayangkan, apakah mereka telah berbuka?

Bayangkan, apakah perut mereka telah kenyang?

Apakah mereka masih memiliki tempat tinggal, setelah rumah-rumah mereka dihancurkan para biadap Zionis Israel?

Apakah anggota keluarga mereka masih dapat berkumpul, setelah sebagian telah syahid oleh peluru-peluru Zionis.

Sungguh ini layak menjadi perhatian bagi kita semua, ditengah hari raya kemenangan umat Islam justru mereka masih harus berjuang untuk mendapatkan hak-hak kebebasan dan kemerdekaannya. Tentu mereka juga turut merayakan hari raya ini, walaupun hati dan jiwa mereka merasa sakit oleh kebiadapan Zionis Israel.

Khotib ingin menekankan dalam hal ini, tidak perlu berafiliasi dalam politik apapun untuk membela Palestine, tidak peduli apa golongan kita, suku kita, ras kita, agama kita untuk membela Palestine. Cukup menjadi manusia yang beradap saja kita layak memberikan pembelaan bagi kemerdekaan Palestine.

Selama Palestine belum merdeka, maka kita tidak akan berhenti menyuarakan pembelaan terhadap Palestine. Berhenti=mati.

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Hakekat kemenangan selanjutnya adalah tentang keteguhan iman.

Di tengah pandemi yang mengakibatkan dampak sosial serta krisis ekonomi yang melanda kita. Banyak sebagian kita yang mengalami kerugian dalam usahanya, banyak yang di PHK oleh perusahaan, serta cobaan penyakit covid 19 yang mengganggu kepercayaan diri kita dalam bersosial bermasyarakat. itu semua adalah cobaan yang sedang kita hadapi saat ini.

Maka Allah berfirman dlm qs albaqarah 153;

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan(kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ketika iman masih ada pada diri kita, maka masih ada modal bagi kita untuk percaya pada Allah bahwa pertolongan Allah itu nyata. Bersabarlah dan mohonlah dengan sholat insyaAllah itu menjadi musabab diturunkannya pertolongan Allah.

Kita percaya bahwa semua yang terjadi di dunia ini atas kehendak Allah. Semua kesusahan yang kita terima adalah bagian dari ujian Allah yang harus kita terima dengan ikhlas.

(Baca langsung albaqarah 155)

Artinya: Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.

Orang2 yang bersabar itu yang bagaimana

(Lanjut baca 156)

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innalillahi wainna ilaihi raji’un” (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Takbir2x

Masyiral muslimin...

Di hari yang fitri ini mari bersihkan hati kita, mohon ampunan kepada Allah, dan mari saling maaf memaafkan. Yang masih ada urusan salah kepada Allah segera bertaubat. Yang telah sering menyakiti hati orangtua segeralah minta maaf. Yang pernah menyinggung atau berbuat sesuatu yang tidak baik kepada teman-teman mari datangi ceritakan permasalahannya dan mintalah maaf. Yang masih ada urusan hutang piutang segera lunasi atau minimal bicarakan agar tidak timbul prasangka-prasangka selanjutnya.

Gunakan hari lebaran ini untuk memperbaiki hubungan kita kepada sesama.

Momen yang pas untuk bersilaturahim, momen yang pas untuk berbicara, berdiskusi  dan bercengkrama. Yang biasanya anak tak pernah bertemu kepada bapak maka gunakan momen ini sebaik-baiknya untuk membicarakan banyak hal. Anak butuh nasihat bapak, dan bapak butuh rasa hormat anak.

Yang biasanya jarang sekali ibu mencium tangan bapak maka di momen inilah digunakan untuk memperbarui keharmonisan rumah tangga.

Tradisi lebaran memang tidak ada dalam syariat, tapi silaturahim dan upaya memperbaiki hubungan sesama manusia tentu ini menjadi bagian dari syariat.

Sehingga terciptalah kehidupan yang harmoni.

Masyiral muslimin...

Mari untuk mengakhiri khotbah idul fitri kali ini kita berdoa kepada Allah

Taawudz

Basmalah

Ya allah ya rabbal’lamiin, kami puji kegunganmu, maha suci engkau ya Allah yang memiliki segala kebaikan, tidak ada zat yang kami sembah dan kami mintai pertolongan kecuali padamu ya Allah.

Ya Allah ya rabbal’alamiin, pada hari ini kami berkumpul di sini merayakan hari rayamu ya Allah, kami bersyukur kepadamu karena kami masih dalam kondisi sehat ya Allah, kami bersyukur kepadamu hingga detik ini masih kau berikan rasa kenyang ya Allah. Kami bersyukur kepadamu masih bisa berpakaian dengan layak ya Allah. Kami bersyukur kepadamu atas rasa aman rasa nyaman di lingkungan kami ya Allah, sehingga kami dapat melaksanakan ibadah dan aktifitas muamalah dengan tenang ya Allah.

Ya Allah zat sang maha pelindung, lindungi kami dari segala macam godaan syeitan yang terkutuk, serta jaga kami dari segala macam marabahaya dan kejadian-kejadian yang mengerikan ya Allah.

Ya Allah sang maha pengampun, ampunilah hambamu ini yang masih saja berbuat dosa ya Allah, dosa yang kami sadari maupun dosa yang tidak kami sadari. Dosa yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja ya Allah. Jaga kami agar tetap di jalanmu, beri kami petunjuk jalan yang lurus dan jangan kau biarkan kami terlena dalam dosa ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasihanilah dan sayangilah ibu bapak kami, orang tua kami, guru-guru kami, ustadz ustadzah kami dan berikanlah kesabaran kepada mereka dalam membimbing kami.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, tempatkan kami di antara orang-orang yang soleh, orang-orang yang penyayang, teman-teman yang baik dan jauhkanlah kami dari orang-orang jahat dan pembuat kerusakan.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon usaikanlah cobaan pandemi ini dan angkat penyakit itu dari muka bumi ini dan gantilah dengan sesuatu yang baik ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon kembalikanlah sesuatu yang telah hilang dari kami  atau gantilah sesuatu yang hilang itu dengan sesuatu yang lebih baik lagi ya Allah.

Ya Allah sang pemilik kekayaan, mohon limpahkanlah rejeki yang barokah kepada kami ya Allah, lancarkanlah bisnis kami ya Allah, berikan kemudahan dalam pekerjaan kami, lancarkanlah urusan kami dan hindarkan kami dari yang haram ya Allah. Beri kami kekayaan dan kemuliaan ya Allah.

Ya Allah ya robbal’alamiin, jadikan kami pribadi yang baik. Pribadi yang taat. Pribadi yang cerdas. Pribadi yang berprinsip teguh dengan didasari syariat. Pribadi yang bisa bermanfaat untuk lingkungan. Pribadi yang rahmatan lil’alamiin.

(Tutup dengan doa selamat)