Friday 18 June 2021

keserakahan dan perusakan

Assalamualaikum wrwb

Alhamdulillah, alhamdulillah, Alhamdulillahirabbil’alamiin...

Alhamdulillahillazi an’amana bini’matil imani wal islam...

Syahadat

Sholawat

Ayat wasiat

Ayat terkait

 

Alhamdulillah puji syukur yang teramat syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, barokah, keselamatan, kesehatan, kenikmatan, nikmat iman dan nikmat islam.

Alhamdulillah hingga detik ini kita masih diberikan kesempatan hidup, menghirup udara segar, kelengkapan jasmani, kondisi tubuh yang prima, serta kinerja organ tubuh yang berjalan normal. Alhamdulillah.

Adapun yang sedang sakit atau yang kurang fit kondisi tubuhnya, semoga segera diangkat penyakitnya oleh Allah dan segera diberikan kebaikan. Mohonlah kepada Allah dan berdaulatlah atas kondisi jasmani kita, gunakan cara-cara pengobatan yang telah diajarkan rosulullah, pola hidup sehat dan minimalkan untuk ketergantungan terhadap rumah sakit. Mari kita bantu para dokter dan tenaga kesehatan di sana untuk menjaga diri kita agar tetap sehat. Terlebih di tengah pandemi covid yang entah kapan akan berakhirnya. Justru semakin lama, semakin aneh-aneh nama covidnya, semakin lama semakin membengkak data covidnya, semakin lama semakin membuat panik. Pasien rumah sakit membludak, sehingga berdampak pada pelayanan kesehatan pada penyakit-penyakit lain yang lebih urgensi menjadi lambat. Tentu kita layak berempati kepada para dokter dan tenaga kesehatan yang hingga detik ini masih berjibaku di garda terdepan melawan wabah covid dan penyakit-penyakit lainnya.

Sekali lagi, berdaulatlah atas kesehatan jasmani kita dan minimalkan ketergantungan terhadap rumah sakit. InsyaAllah kondisi negeri kita segera membaik, normal kembali, ekonomi kembali pulih, pendidikan berjalan sebagaimana mestinya, masjid kembali makmur dengan shaf yang rapat, ghirah ibadah, program dakwah dan syiar islam kembali bergelora. InsyaAllah. Allahuakbar.

Sholawat beriringan dengan salam mari selalu kita mohonkan kepada Allah agar tercurah kepada junjungan kita baginda rosulullah Muhammad SAW, yang dengan sholawat itu dapat terampuni dosa-dosa kita, yang memperbaiki segala persoalan hati, menyembuhkan segala penyakit, memudahkan segala kesusahan. Tercurah pula sholawat kepada keluarganya, para sahabat, tabi’, tabi’in, dan orang2 yang ada pertaliannya dengan beliau hingga kepada para ulama yang hingga detik ini masih membersamai kita menghadapi kehidupan dunia ini dengan tetap menegakkan kalimat tauhid.

Selanjutnya khatib berwasiat terkhusus kepada diri khotib pribadi dan umunya kepada hadirin sekalian untuk meningkatkan dan memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Jika kita sudah yakin bahwa Allah adalah Tuhan penguasa jagad ini, maka tentu kita akan menjauh dari ketamakan pangkat, jabatan, dan kekuasaan. Jika kita yakin bahwa Allah sang pemilik alam raya ini, maka tentu kita tidak akan cinta mati terhadap sesuatu yang sungguh semua hanya titipanNya. Jika kita yakin Allah lah yang maha kaya, maka kita tidak perlu khawatir untuk tidak makan hari ini. Dan jika kita yakin bahwa Allah pemilik hidup dan mati, maka pastikan bahwa kita hidup dan mati hanyalah untuk Allah. Sungguh jika kita mengimani itu semua, maka dalam kehidupan fana ini tidak ada waktu selain hanya untuk beribadah kepada Allah dengan segenap tenaga menjalankan segala apa yang menjadi perintahNya, dan mutlak menjauhi apa yang telah dilarangNya. Sehingga kita memperoleh derajat taqwa dengan harapan selamat hidup di dunia dan akhirat tentunya.

Masyiral muslimin...

Beberapa waktu terakhir ini khatib sedang konsen memperhatikan pemberitaan, peristiwa, konflik sosial yang terjadi di negeri ini. Hampir kesemuanya membuat sesak dan menimbulkan rasa kecewa terhadap apa yang dilakukan oleh sebagian manusia penduduk negeri ini. Sebelum membahas lebih dalam, khatib perlu sampaikan bahwa dalam hal ini khatib tidak berafiliasi terhadap kepentingan politik manapun, tidak pula berupaya menjilat siapapun, tidak pula sedang berdrama dengan sikap sok naif.

Yang ingin khatib sampaikan adalah upaya singkronisasi kehidupan kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini dengan syariat yang telah Allah tuangkan ke dalam firmannya yang terdapat pada QS. Albaqarah : 96.

Artinya : "Dan sungguh engkau Muhammad akan mendapati mereka yang sangat rakus terhadap kehidupan dunia, bahkan lebih tamak dari orang musyrik. Mereka pun berangan‑angan agar bisa hidup seribu tahun. Padahal umur panjang itu tak akan menjauhkan mereka dari azab Allah. Allah maha melihat apa yang mereka kerjakan."

Di lain ayat Allah juga berfirman dalam QS Arrum : 41

Artinya : Telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan karena perbuatan tangan (maksiat)[1] manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)

Dari kedua ayat tersebut Allah telah menggambarkan bahwa betapa manusia itu sangat tamak dan serakah sehingga dari sifat itulah mereka berbuat kerusakan di muka bumi ini. Tamak terhadap harta hingga mengahalalkan segala cara untuk mendapatkannya, tamak terhadap pangkat, jabatan dan kekuasaan hingga harus rela saling menjatuhkan, saling jilat, amoral, hingga harga diri pun dipertaruhkan demi itu semua. Na’uzubillah himnzalik...

Masyiral muslimin...

Indonesia dengan segenap kekayaan alam yang ada di dalamnya, nusantara yang terbentang dari sabang sampai merauke, dari timor sampai ke talaud.

6 derajat LU hingga 11 derajat LS dan dari 95 derajat BT hingga 141 derajat BT, lalu di kelilingi oleh dua samudra besar Pasifik dan Hindia, dan dua benua Asia dan Australia.

Sungguh Indonesia adalah potret surga di dunia. Negeri kolam susu. Melempar tongkat menjadi tanaman, memasang kail mendapat ikan, menggali tanah mendapat emas, subur makmur sentosa. Lantas kenapa masih banyak sekali dijumpai rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan. Padahal seharusnya itu tidak terjadi. Kemudian dengan kekayaan SDA yang kita miliki, lantas kenapa negeri kita dibelenggu hutang banyak yang berkepanjangan. Sekedar informasi untuk dimengerti yang diperoleh dari info portal webnews wartaekonomi.co.id per agustus 2019  hutang indonesia menginjak angka Rp. 4.680 T. Sehingga headline dalam berita tersebut menyebutkan setiap WNI baik bayi yang baru lahir dan telah terdaftar sensus penduduk menanggung sejumlah 17,53 juta per jiwa. Dan data terbaru per akhir januari 2021 hutang Indonesia meningkat menjadi Rp. 6.233,14 T, dikutip dari kompas.com.

Its not funny men!

Khatib pernah membaca juga di forum kaskus bahwa salah satu energi mineral di tanah Indonesia tepatnya di tanah Papua, freeport jika saja seluruh hasilnya dibagikan ke seluruh rakyat Indonesia, masing-masing jiwa mendapat 3 ton emas. Luar biasa. Dan ini baru dari sektor energi yang ada di tanah Papua. Belum termasuk di sektor yang lain seperti migas, batubara, dan kelautan. Masya Allah kayanya Indonesia.

Berarti ada yang salah dalam negeri ini. Tidak bisa dimengerti kekayaan alam itu bermuara kemana. Yang kita megerti hanya terihat jelas bahwa ketimpangan sosial benar-benar nyata di negeri ini. Yang kaya makin kaya, yang berkuasa makin berkuasa, yang miskin makin menderita. Terzolimi, tersingkir oleh kekuatan kapitalis yang tak henti-hentinya mengeksploitasi setiap jengkal tanah di muka bumi ini. Tanpa peduli dengan hajat hidup makhluk lain. Sungguh inilah sebenar-benar keserakahan dan perusakan di muka bumi.

Masyiral muslimin...

Demikianlah sekelumit hal yang perlu khatib sampaikan agar menjadi perenungan bersama. Menstimulasi daya pikir kita sebagai rakyat Indonesia untuk peduli terhadap negeri ini. Karena kita dijadikan Allah di muka bumi ini sebagai khalifah yang seharusnya menjaga apapun yang telah Allah ciptakan untuk hidup berdampingan dengan kita.

Untuk mengakhiri khotbah yang pertama ini khatib ingin mengutip hadis rasulullah

Dari ‘Abbas bin Sahl bin Sa’ad, ia berkata, “Saya pernah mendengar Ibnu Zubair dalam khutbahnya di atas mimbar di Mekah berkata:
Wahai manusia! Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh, seandainya anak Adam diberikan satu lembah yang penuh dengan emas, pasti dia akan ingin memiliki lembah yang kedua, dan jika seandainya dia sudah diberikan yang kedua, pasti dia ingin mempunyai yang ketiga. Tidak ada yang dapat menutup perut anak Adam kecuali tanah, dan Allâh Subhanahu wa Ta’ala menerima taubat bagi siapa saja yang bertaubat.’

Wallahu’lam bishowab...

Barakallahuiiwalakum...

 


No comments:

Post a Comment