Tuesday 20 July 2021

Teladan kurban

1.            Salam

2.            Takbir 9x

3.            Tahmid

4.            Syahadat

5.            Sholawat

6.            Wasiat

7.            Baca quran

 

Masyiral muslimin...

Alhamdulillah, kembali lagi kita dipertemukan di tempat ini, setelah dua bulan lalu kita berkumpul dalam merayakan hari raya idul fitri. Kini kembali kita merayakan hari raya idul adha atau hari raya qurban atau boleh juga kita sebut hari raya haji. Sungguh ini sebuah nikmat. Nikmat sehat, nikmat sempat, nikmat hidup walaupun dengan segala keterbatasannya. Tapi setidaknya ini adalah peluang bagi kita untuk selalu berbenah memperbaiki diri meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kepada Allah SWT, mempersiapkan dengan maksimal amal-amalan yang akan kita bawa menghadap Allah yang kita tidak akan pernah tau kapan tiba masanya. Sekarang atau nanti, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, baik dalam muda ataupun tua, dan baik dalam keadaan positif covid maupun negatif covid. Karena ajal tidak peduli dengan itu semua. Maka mari kembali kita syukuri nikmat hidup ini. Atas nikmat itulah Allah menyerukan kita untuk tetap menegakkan sholat dan menganjurkan berkurban sesuai dengan firman Allah QS Alkautsar dalam muqodimah di depan bahwa Sungguh Allah telah memberikan kita nikmat yang banyak, maka kerjakanlah sholat karena Tuhanmu dan berkurbanlah sebagai ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah.

Berkurban telah Allah syariatkan kepada setiap ummat di dunia ini seperti yang telah Allah firmankan juga di dalam QS Al Hajj 34

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ 

اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤ 

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)."

Peristiwa qurban juga pernah kita dengar pada kisah sejarah manusia pertama bumi ini yakni putra-putra nabi Adam AS bernama Qabil dan Habil yang tertulis dalam alqur’an surah Almaidah 27

 
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَاَ ابْنَيْ اٰدَمَ بِالْحَقِّۘ اِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ اَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْاٰخَرِۗ قَالَ

 لَاَقْتُلَنَّكَ ۗ قَالَ اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ - ٢٧

“Dan ceritakanlah (Muhammad) yang sebenarnya kepada mereka tentang kisah kedua putra Adam, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban) salah seorang dari mereka berdua (Habil) diterima dan yang lain (Qabil) tidak diterima. Dia (Qabil) berkata, ‘Sungguh, aku pasti membunuhmu!’ Dia (Habil) berkata, ‘Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa”

Lantas apa yang membuat kurban Qabil tidak diterima dan Habil diterima Allah.

Dalam kisah singkat diceritakan pada waktu itu Qabil yang merupakan saudara seperut dengan Iqlima akan dinikahkan oleh nabi Adam atas perintah Allah dengan saudara seperut Habil yakni Labuda yang memiliki paras tidak begitu cantik dan begitupun sebaliknya Habil dinikahkan dengan Iqlima yang memiliki paras cantik dan bercahaya. Qabil menentang perintah itu. Karena ia beranggapan bahwa ialah yang seharusnya dikawinkan dengan Iqlima. Sementara Habil tunduk dan taat atas perintah ayahanda Adam. Lalu nabi Adam atas perintah Allah untuk memberikan solusi atas masalah tersebut dengan cara berkurban untuk keduanya yakni Qabil dan Habil. Barang siapa yang kurbannya diterima maka dialah yang berhak atas Iqlima.

Qabil yang ahli dalam pertanian memberikan kurban dari hasil tanaman yang kurang bagus, sementara Habil yang ahli beternak memberikan kurban seekor domba terbaik yang ia miliki. Lalu mereka letakkan kedua kurban itu diatas bukit lantas api datang menyambar dan melahap kurban yang dimiliki oleh Habil dan membiarkan kurban dari Qabil. Maka nabi Adam memberitahu bahwa kurban Habil lah yang diterima Allah. Dan domba itu disimpan oleh Allah di syurga dan diturunkan kembali dan disembelih oleh nabi Ibrahim sebagai pengganti Ismail yang telah ikhlas menerima perintah Allah untuk dikurbankan.

Nah lantas apa perbuatan Qabil selanjutnya, Dia kufur atas apa yang telah Allah tetapkan dan kemarahannya memuncak sehingga ia bunuh saudaranya sendiri Habil tanpa belas kasihan. Inilah peristiwa pembunuhan pertama di muka bumi.

Rosulullah Muhammad SAW bersabda bahwa "Sesungguhnya manusia yang paling celaka ialah anak Adam yang membunuh saudaranya (yakni Qabil), tiada setetes darah pun yang dialirkan di bumi ini sejak dia membunuh saudaranya sampai hari kiamat, melainkan ia kebagian dari siksaannya. Demikian itu karena dialah orang yang mula-mula melakukan pembunuhan."

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Dari kisah itu, bisa kita petik hikmah dari kalimat terakhir yang diucapkan Habil bahwa Allah hanya menerima amalan dari orang yang bertaqwa. Bertaqwa dalam arti tulus ikhlas, patuh terhadap semua yang diperintahkan Allah dan memberikan yang terbaik yang kita miliki hanya untuk Allah serta tidak akan goyah atas semua godaan setan yang dapat menjerumuskan manusia kedalam kerugian dan dosa. Sehingga Allah menghadiahkan sesuatu yang terbaik yang akan kita terima baik di dunia maupun di akhirat nanti. Sebaliknya Allah akan memberikan balasan azab bagi siapa saja yang kufur. Nauzubillah...

Keikhlasan dalam berkurban tergambar dari peristiwa Habil dan juga ummat di generasi berikutnya yakni Ibrahim as dan anaknya Ismail as. Berkurban yang dilandasi atas perintah Allah dan melaksanakan dengan ikhlas dan penuh ketaatan akan memberikan faedah-faedah diantaranya :

1. Menambah rasa syukur dan cinta kepada Allah SWT

2. Ciri seorang Muslim

Bahwa ini adalah syariat Islam dan menjadi identitas Islam maka berbahagialah menjadi seorang muslim.

3. Memupuk rasa peduli sesama

Berkurban bukan hanya sekadar menyembelih hewan untuk dimakan, tetapi juga tentang berbagi pada mereka yang kurang mampu sehingga mereka juga dapat merasakan nikmatnya makan dagin. Terlebih yang kita rasakan dalam situasi pandemi sekarang ini. Kurban sangatlah berarti bagi mereka-mereka yang membutuhkan.

4. Bekal di hari akhir

Dengan berkurban, kita akan mendapat ganjaran di hari akhir nanti. Tentu berkurban dengan rasa ikhlas karena Allah bukan berkurban hanya demi pujian semata.

5. Mendapatkan ampunan

Rasulullah bersabda dalam HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban:

"Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu."

6. Mensucikan harta dan jiwa

Ibadah berkurban adalah satu di antara ibadah yang disukai dan dimuliakan oleh Allah SWT. Bagi mereka yang mampu, berkurban tak hanya menjadi momen berbagi, namun dengan berkurban, kita telah membersihkan harta dari yang bukan hak kita sekaligus menyucikan jiwa dari penyakit hati, seperti pelit dan dengki.

7. Kemudahan di hari akhir

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim)

8. Mempererat silaturahmi

Berkurban mempererat tali silaturahmi antarsaudara, tetangga, dan kerabat. Dengan berkurban, hubungan dengan orang yang berkurban dan penerima kurban akan makin baik dan erat. Begitu pula dengan seluruh orang atau masyarakat yang saling berkumpul di tempat penyembelihan hewan kurban.

9. Hidup menjadi lebih berkah

Ketika darah pertama menetes, akan ada perasaan sangat bersyukur atas segala nikmat Allah SWT. Hidup pun menjadi lebih berkah karena harta dan jiwa telah disucikan dengan berkurban.

10. Meneladani Nabi Ibrahim AS.

Berkurban menjadi satu di antara teladan yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim AS. Bentuk kecintaan yang tertinggi kepada Allah SWT.

Allahuakbar...

Masyiral muslimin...

Di akhir khotbah ini,

Khotib ingin memberikan sedikit kutipan dari seorang motivator bisnis Indonesia kang Dewa Eka Prayoga bahwa “Setiap kita adalah Ibrahim, dan setiap Ibrahim memiliki Ismailnya masing-masing. Ismailmu mungkin hartamu, Ismailmu mungkin jabatanmu, Ismailmu mungkin gelarmu, Ismailmu mungkin egomu, Ismailmu mungkin obsesimu, Ismailmu mungkin ambisimu. Ismailmu adalah sesuatu yang engkau sayangi dan pertahankan di dunia ini. Tidakkah kita menyadari, Ibrahim tidak diperintahkan Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk membunuh rasa kepemilikannya terhadap Ismail. Karena pada hakikatnya semua adalah milik Allah SWT dan akan kembali semua padaNya. Semoga Allah Azza wajalla menganugerahkan keshalihan Ibrahim dan keikhlasan Ismail kepada kita semua sehingga kita bisa mengaplikasikannya  dalam kehidupan ini.

Mari untuk mengakhiri khotbah idul adha kali ini kita berdoa kepada Allah

Taawudz

Basmalah

Ya allah ya rabbal’lamiin, kami puji kegunganmu, maha suci engkau ya Allah yang memiliki segala kebaikan, tidak ada zat yang kami sembah dan kami mintai pertolongan kecuali padamu ya Allah.

Ya Allah ya rabbal’alamiin, pada hari ini kami berkumpul di sini merayakan hari rayamu idul qurban, kami bersyukur kepadamu karena kami masih dalam kondisi sehat, kami bersyukur kepadamu hingga detik ini masih kau berikan rasa kenyang ya Allah. Sehingga kami masih bisa menjalankan syariat qurban. Menyisihkan harta kami dengan penuh ikhlas karenaMu ya Allah, mohon terimalah qurban kami.

Ya Allah zat sang maha pelindung, lindungi kami dari segala macam godaan syeitan yang terkutuk, serta jaga kami dari segala macam marabahaya dan kejadian-kejadian yang mengerikan ya Allah.

Ya Allah sang maha pengampun, ampunilah hambamu ini yang masih saja berbuat dosa ya Allah, dosa yang kami sadari maupun dosa yang tidak kami sadari. Dosa yang kami sengaja maupun yang tidak kami sengaja ya Allah. Jaga kami agar tetap di jalanmu, beri kami petunjuk jalan yang lurus dan jangan kau biarkan kami terlena dalam dosa ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, kasihanilah dan sayangilah ibu bapak kami, orang tua kami, guru-guru kami, ustadz ustadzah kami dan berikanlah kesabaran kepada mereka dalam membimbing kami.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, tempatkan kami di antara orang-orang yang soleh, orang-orang yang penyayang, teman-teman yang baik dan jauhkanlah kami dari orang-orang jahat dan pembuat kerusakan.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon usaikanlah cobaan pandemi ini dan angkat penyakit itu dari muka bumi ini dan gantilah dengan sesuatu yang baik ya Allah.

Ya Allah yang maha pengasih dan penyayang, mohon kembalikanlah sesuatu yang telah hilang dari kami  atau gantilah sesuatu yang hilang itu dengan sesuatu yang lebih baik lagi ya Allah.

Ya Allah yang maha pengampun, mohon ampunilah dosa-dosa dari orang tua kami, saudara2 kami yang telah berpulang mendahului kami. Yang kemarin masih bersama kami, yang kemarin masih bercengkrama bersama kami, duduk di samping kami dalam majelis ini, dan kini telah menghadapmu. Tempatkanlah mereka di tempat yang mulia di sisiMu.

Ya Allah sang pemilik kekayaan, mohon limpahkanlah rejeki yang barokah kepada kami ya Allah, lancarkanlah bisnis kami ya Allah, berikan kemudahan dalam pekerjaan kami, lancarkanlah urusan kami dan hindarkan kami dari yang haram ya Allah. Beri kami kekayaan dan kemuliaan ya Allah.

Ya Allah ya robbal’alamiin, jadikan kami pribadi yang baik. Pribadi yang taat. Pribadi yang cerdas. Pribadi yang berprinsip teguh dengan didasari syariat. Pribadi yang bisa bermanfaat untuk lingkungan. Pribadi yang rahmatan lil’alamiin.

Tutup dengan doa selamat.

No comments:

Post a Comment